
Membuka Kran Wacana Keagamaan
ADE Armando melalui ceramah umum yang disampaikan dalam Malam Penganugerahan Pemenang Lomba Esai “Intoleransi dan Ekstremisme di Indonesia” di Jakarta lalu (9/3/2018) sepakat dengan keputusan Rektor UIN Sunan Kalijaga untuk melakukan pendataan dan pembinaan yang baik dan adil bagi mahasiswi bercadar. Ada 41 mahasiswi bercadar di UIN Sunan Kalijaga yang

Jangankan Cadar, Berjilbab Saja Dilarang
BERITA headline dari salah satu tv swasta nasional tentang larangan bercadar di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta membuat Kyai Saleh tersenyum kecut, lalu menggelengkan kepala. Negeri ini seolah tidak pernah kehabisan energi untuk gaduh. Setiap saat, ada-ada saja isu yang digaduhkan. Dan, agama adalah isu yang paling digemari untuk digaduhkan. Ketegangan

Antara Kemuslimahan atau Siri’
MENOLAK atau percaya, cadar adalah produk budaya, kemudian mengalami proses islamisasi sebagai bentuk egalitarianisme (kesamaan derajat). Demikianlah sejarah bercerita tentang cadar untuk membedakan strata sosial masyarakat saat itu. Tapi ah sudahlah, mari sejenak tinggalkan polemik tentang cadar dan membicarakan tentang berbagai masalah perempuan yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Tren Muslimah Jaman

Cadar di UIN Sunan Kalijaga dan Kompleksitas Masalah yang Mengelilinginya
ADAGIUM “tidak semudah membalikkan telapak tangan”, kiranya tepat disematkan, jika merespon permasalahan penggunan cadar di salah satu perguruan tinggi Indonesia, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang banyak menyita perhatian khalayak ramai. Menjawab pertanyaan tersebut bukanlah “semudah membalikkan telapak tangan”, mengingat keruwetan berbagai macam masalah lainnya yang pula turut terseret “menyempurnakan” kekalutan

Lebih Jauh dari Sekedar Cadar
LARANGAN bercadar kembali menjadi topik hangat di media massa, setelah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengeluarkan Surat Edaran Nomor B-1301/Un.02/R/AK.00.3/02/2018 perihal Pembinaan Mahasiswa Bercadar. UIN Sunan Kalijaga bukanlah yang pertama mengeluarkan kebijakan tersebut. Sebelumnya Universitas Pamulang telah mengeluarkan kebijakan larangan cadar bagi para mahasiswinya. Argumentasi dari pelarangan cadar

Membela Wanita Bercadar Tanggapan Atas Tulisan Restu Alpiansah "Aku Takut Wanita Bercadar" di Qureta.com
SAYA tertarik dengan tulisan Restu Alpiansah di Qureta.com yang berjudul Aku Takut Wanita Bercadar. Tulisan itu tidak masuk dalam kategori esai, namun cerpen. Kontennya berupa dialog batin tokoh “aku” tentang wanita bercadar. Tidak jelas apakah tokoh “aku” disana merefleksikan pengalaman pribadi penulis ataukah hanya kisah fiktif yang dibuat-dibuat. Isinya mengenai

Jawaban Ketika Kamu Berkuliah di Amerika dan Ditanya, “Mengapa Perempuan Berjilbab?”
BERKULIAH di Amerika Serikat, membuat saya merasakan menjadi seorang muslim yang minoritas. Tak heran meski baru beberapa bulan berkuliah di negeri liberal ini, saya telah mendapat beberapa pertanyaan tentang Islam dari teman-teman non-muslim. “Bye. See you!” Kata saya pada Maryam. Seorang mahasiswi berjilbab dan bercadar dari Arab Saudi yang sekelas